Senin, 01 Oktober 2012

Di Tengah Perguliran Musim



Di tanah lapas berlantai rumput kering meranggas..
dan  hijauan pandan memagari, layu dan terkapar lesu
lantaran kemarau telah menyambanginya...
rumahku berdiri sahaja, dalam asuhan Dewi Bulan

rumahku berdinding kayu lapuk, beratap rumbai ilalang...
tak ada serapah dan pekikan kelu,
agar tak terbawa pergulirsn musim...
rumahkupun berlantai cumbu rayu...
aku selalu menghabiskan sajian singkong rebus
bersama kasihku dengan adonan gula merah...

bila datang hari hari jalang, yang menghimpit
tulang iga...
rumahku tak kering dari tegur sapa..
tak ada sajian sarapan pagi yang hambar...
lantaran rumahku berornamen negeri Indrakila
tempat para dewa menyemai santun dan budi bahasa...
aku dan kasihku, tak berkeluh memanen padi,
palawija dan sayuran.

aku tawarkan lobak, istriku menyibak rambut wewangi...
aku berikan jagung bakar, kasihku binal mencumbuku...
aku mengeringkan padi, kasihku dalam desah penuh hasrat
aku merapikan pematang...
kasihku memunguti warna warni bunga di halaman..
aku dalam selaksa rengkuhan lengan kasihku

malam aku berdua membaca bintang di langit
siang mengatur nafas dalam cumbu daun palem...
aku dan kasihku dalam sketsa roman asmara......(Semarang, 1 Oktokber 2012}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar