Kamis, 15 November 2012

Puisi di FB ku



aku lepas bebas...

seperti merpati putih..mencari kaki langit...
bersiul, gegap gemerisik daun sengon...
memberi tetabuhan untuk hati ini..
aku merentang sayap...satu dua lembah
meninggalkanku,

aku semakin tak peduli...
mentari merayap di bukit tanah merah...
gerims semalam...membasahi tenggorokanku
aku tambah lepas menghias senyum

di manakah Arjunaku ?...bila secawan
air tawar rindu aku berikan,
karena kaulah yang melentingkan sari ilalang
hingga tumbuh di lesung pipiku
aku mencarimu.....9 0kta 12





Baturaden

Beranda Cassanova di punggung Gunung Slamet..
dalam detik tak pernah kutahu...
menyimpan eksotis ornamen Romawi,
menyusul detik lainya, mengusung angin gunung
menikamkan sebuah yang kuduga, sepoi dan seberkas gerimis
lebih lantang..menyudutkanku ke sudut malam getir

masih ada simpul bertaut pada kabar..
tentang hati, seluruh yang naik menggapai pelangi
atau yang menusuk bumi, dalam kesah tertunduk pilu
atau roboh daun Pinus di Limpakuwus
yang berjajar menelusuri aku yang mengayuh
rindu.....

Baturaden dengan tangan tanganya merengkuhku
hingga aku surut, menerjang jalan di belakangku
yang kau kayuhkan langkah bersamaku
sedangkan jalan panjang masih di ketiak gunung itu
dipingit Raden Kamandaka di alam Dewa
aku hanya mampu menutup sebelah mata..

sedangkan sebelah mataku..
tak lebih dari rona pipi wajah Baturaden..
aku terkapar dalam rindu..
kau menerpakan angin, layar terbentang...9 Okt 12

Hujan dan seribu keindahan....
Hanya berteman hujan rintik semalam..
terik kemarau, bersembunyi di tirai musim...
dalam pergiliran hanya memandang..
jalan licin dan basah, mungkin menguntai beribu
kenangan...tak kupungkiri
kembali rindu pada bulan bundar bersinar ayu
seribu kudang terkadang mengencani lampu jalan...
seribu kenangan melilit dalam butir hujan
pesta kembang api alam, belum menggeliat..
biarkan sang pengantin baru
merenda mesra..
dalam dekapan kelambu biru...

hujan bertambah besar...
melempar jauh jauh daun kering..sisa kemarau
serangga malam mulai mencari pasangan
dalam cinta, yang mereka miliki
tak kenal perpisahan dan saling
menyayat hati dan luka
tak kenal cemburu, iri dengki dalam rindu
mereka hanya mampu menghitung butir hujan
di tengahnya adalah selaksa keindahan....... 8 0kt 12

Gundul...
"Gundul 2x...pancul..cul gembelengan"
"Nyunggi 2x wakul..kul...gembelengan"
"Wakul nyimpang...segane dadi sa latar"

podo gembelengan..barang wis dadi petinggi..
wusanane nyimpang...segane dadi sa latar "...muspro/sia sia ora kanggo nggawe..
mulane aja dumeh...aja sombong..aja kebangeten..
"Kolang Kaling diirisi...sopo sing Eling bakal Mukti"...

Selamat Pagi....

Indonesiaku dalam galau..
sepekat langit berkencan awan hitam
tapi kita masih punya dada yang kokoh
untuk mentautkan kembali tulang yang luruh
bersihkan duri tertanam di semak belukar
hingga semi sang beluntas di tanah retak
untuk Ibu Pertiwi yang tlah bermuram sembab...

mana tulang dagingmu
yang dibasuh para penghuni Indraloka
dari Borneo, Papua, Cellebes hingga Andalas
selamat pagi Indonesiaku....

lengang...              

tak mesti melekang...kan usai sudah..
jalanan panjang...mengekang
dan mengungkung aku... menepis terang...
gemintang bintang...masih telanjang
dalam haru biru hari yang mengekang

kasihku, aku melenting...
dalam buaian kata sayang
aku menjadi perawan yang riang
tak ada sorot mata garang

aku...sayang...(saat lebay di sabtu pagi, 6 okta 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar