Senin, 19 November 2012

Kereta Biru Rindu



Kereta biru kini menebas dinginya kabut
menyingkapkan semua ikatan rindu, di ujung
sebuah perjalanan menuju batas pagi
sementara roda roda besi terus menelantarkan
jendela kaca yang lusuh terus menerbangkan angin fajar,
aku menggelepar di tengah kerumunan pekik
manusia manusia merajut hidup
dalam selembar janji kuci mahkota di langit

aku terdiam…..
pohon dan nyanyian bisu alam berkejaran
meniti semua tepian hati yang melekang dalam rindu
gerbong tua terus berderit dalam ketidaktahuan
mencari batas yang tak kunjung usai

aku  terus mengayuh
agar satu dua guratan pagi senja, memilihku…
lepasnya apa yang menyudutkan benak otaku,
atau yang melepuhkan kedua lenganku
aku lepas kandas dalam batas
aku kembali terdiam

kereta terus melaju dalam biru yang sepi


Semarang, 4 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar