aku mencintai dunia ini...
meskipun hadir dengan berbagai warna..
terkadang hadir
misterius,
sepanjang fajar matahari menyapa atau senja mengusap
aku bagai anak ingusan, namun kadang seperti kuda liar
semua gemeretak tulang tulangku,
bagai gemuruh ombak lautan
aku berusaha mencari tautan pada semua angin
tak berarah, terbungkus debu jaman yang angkuh
bertabir tipu
daya dan angin sejuk segar
yang meniupkan belati mengoyak jantungku
merapatkan tulang igaku
aku sudah cukup menjadi anak ingusan,
meski belum mampu menjenguk
arah angin
atau dendang daun palma yang tertusuk angin kemarau
maka tak seberapa tulang belulangku mengikuti laju bumi
lebih baik aku menjadi kembara
bersama angin yang bertelanjang dari rame warna warni kekonyol;an
hingga aku bangun dari tidurku
Semarang,
1 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar