Kamis, 15 November 2012

Fitri



Aku Dan Perahuku

Empat penjuru angin, adalah sauhku
Akupun tetap di perahuku…..
Agar terpelanting,,,berada di hadapanMU

Akupun menjadi perahuku
Lewati badai tengan malam atau terik
di siang hari……….
Perahuku tetap melaju menjinjing waktu

Pantai Yang Jauh

Kala aku menjauh…pantai itu berwajah sendu
Kala ku dekat . ..lekatlah semua AsmaMU
Ke arah pantai akupun tengadah….
Hingga menuju pintu langit, yang berkanvas lukisan…….
Tahlil, Takbir dan Tahmid.

Melepas Dahaga
Bila Takbir, menggema dan memantul
dari balik awan…..
Pertanda tenggorokan ini basah, atau bila Tahlil
datang merenda suara  alam
Hanya “Kekasihku” yang terselip di hati
Bila Tahmid..menjelma menjadi ombak di laut
Akan aku berikan tanganku yang tengadah

Setelah Fitri….kembali Senyap
Aku dapatkan cermin lusuh
Ketika di basuh dengan air bidadari
Di pagi yang penuh guratan Asma-MU
Inilah fitri…..kembali senyap
Menyisakan hati yang tawadhu kepada –MU

Semarang, Akhir Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar