Kamis, 15 November 2012

Tulus



Aku cinta...bukan harus menilik lembah yang terhampar di serambi hatimu...
aku memberimu seikat..nyanyi daun palma bergemerisik bersuka nyanyi burung
aku tunggu dalam perjalanan detik...menjenguk sari ilalang berseloroh angin padang
hingga hinggap, bersemi menjadi penghuni alam ini
di atas hamparan kain biru, ceria dan rindu, bertaut boulevardmu berdiri kokoh
menjulang bermesra awan, menjdi sisi langit yang engusung birahi...

kau luruhkan kelopak demi kelopak mawar, sehati demi sehati
pagar bambu rumah kita semakin kokoh, akar beluntas semakin erat
meengkuh, satu demi satu adonan hidup kita....

aku menjadi hatimu, enkaupun dalam sisi hati embuatku menggelepr
menjinjing sang mentari kala pagi, senja ataupun malam kau berlindung
di balik kokoh mski berdidnding bambu, beratap rumbai ilalang
jangan kau sentuh awan memerah, atau bara dari puncak Merapi
yang menantangmu dalam rentetan hidup
satu episoda demi episoda

aku dan kau satu, sehati seia dan sekata.....
 SAYAP KOKOH SEORANG LAKI LAKI
satu..
kau bilang asa..
dua kau selipkan harap...
selaksa cinta..kau melipat sayap
kau selalu bermanis manja,...
hanya pada sisi prosa...
pujangga seribu kata sutra..

langit biru.....
tanpa satupun ...kau bersamanya
hingga  entah kemana
camar meluruskan arah terbang
akupun dicengkeraman paruhnya
hingga batas senja terang benderang

kau tak lagi di sana...
sisi cakrawala dah kusingkap
tapi layu mawar..kau suguhkan..
jangan lagi kau kencnagkan
jarum waktu menukikan semua tetumbuhan
di kotaku yang rdup lampu lampu jalanya...

entahlah...
sisimana akan kau singkap lagi
meski kelambu sutra tlah rapat mengencangkan...
semua nyali yang aku miliki

Mount Everestpun kutautkan
dengan selaksa cerita hati....
saat aku mewarnai sketsa pusaranku sendiri...
kau malah mereguk embun dini hari
di setiappuncak bukit milikmu sendiri...
biarkan kau hingap di sana..
bersama Sang Abimanyu
yang memiliki harimu.....SEMARANG 24 OKTA 12

Wanita
Dalam diri setiap wanita
ada resah, pilu dan gundah...
namun mampu memberi tajam sorot mata
sang elang kala merentang sayapnya....
dalam diri setiap wanita...
ada canda renyah nan anggun
namun mampu meruntuhkan bukit dan tebing
jangan kau balut dia dengan benci

dalam diri setiap wanita...
kau gambar dia dalam kanvas
wangi, penuh warna warni
sayatlah pelangi lantas kau torehkan
hingga dia sang jelita milik hari harimu

dalam diri setiap wanita...
kau tak mampu segagah Pangeran Henry
saat Kate Middleton menggayutkan lenganya
di kedua pundakmu....
wanita..?..entah..?
tanyalah pada pucuk pucuk pinus...

Semarang, 26 Sept 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar