Senin, 19 November 2012

Kau Ulurkan Ikatan Bunga



Dalam senyum mengusung ornamen  debu dan hari

Untuk kau raih, aku tak mampu menggapai

Bila senja telah bertutur dalam bahasa pelangi.

Aku terbangkan angin waktu

Memburumu...tak kunjung aku sampai

Lantaran kau terselip dalam senja


Aku berikan seribu makna dalam sebuah

karangan kata, merah, jingga hingga biru

kau menolehkan wajah, dalam arti  yang aku

tak tahu.


Kau hanya memberi salam kepada angin lalu

Aku terhenyak, saat aku menggapai makna

Ini adalah garis langit

Yang bersemayam “Mahkota Bersusun Tujuh”

Akupun hanya mengakrabi doa

Agar pematang dan sawahmu dirimbuni

Padi yang menguning

Tempat kau berseloroh dengan bidadari

Selamat Jalan Kakanda.


(Semarang, 24 Januari 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar