biarkan semua
memuntahkan nyaring suara
aku hanya menyimpanya
dalam nyanyian ombak di laut
dalam sudut pilu,
jantung hati adalah seribu sayap iblis
penghuni kaki langit,
yang menghimpit
nadi darah menghempas
batu karang
aku dalam ritmis alam,
kemana padang luas kurentang
batu gunung sesekali menjenguk
sudut jantung
namun aku tetap
liar.....
seliar burung bangau
memburu musim tanam
namun kemana kujumpa musim
bunga menerbangkan sarinya..
akan aku padukan dengan
dongeng hidup dari emak di kampung
aku merapatkan tulang
igaku sendiri
lengang di depan sang
perjalanan merentang sayap
atau aku hanya miliku
sendiri, saat kau menolehkan wajah
tak bercanda menyusun prosa cinta, aku terkapar
jangan kau paraukan
nyanyi burung pagi hari
saat aku tersentak di
sudut kamarku sendiri, kau meniti tanpa arah
aku memburu hingga
puncak Mount Everest
Semarang akhir Nov 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar