Jarum jam melempar pandang
penuh kebencian…
hendak mencabik seluruh badanku
meski telah kukayuh langkah
memburu debu
bis bis kumal
Aku menyongsong bayangmu
Agar tidak ketinggalan
mendapatkan senyumu
kala memilin benang cinta
di tepian pantai utara
Kau menambahkan warna lembayung
Pada langit biru di tengah hari
Lantas aku beri warna putih
Dari jiwaku yang lugu
Kau menambatkan wajah ayumu
Pada tepi Waduk Cacaban yang mengusung ketidaktahuan
Di Terminal Tegal
Aku jinjing kerajang cinta
Agar disimpan di simpan di
sebuah sepi…..
Tegal, 1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar